Pembina IKAPEMAS Desak Bupati Madina Jadi Eksekutor Terkait Hak-hak Plasma Petani Desa Singkuang

Istimewa untuk Kabar Tapsel/Hapirbin Harahap adalah tokoh pemuda yang ikut menyuarakan hak petani plasma Desa Singkuang I.
(KABAR TAPSEL) Mandailing Natal, - Pembina Ikatan Pelajar Mahasiswa Singkuang (Ikapemas), Hapirbin Harahap mendesak keras Bupati Mandailing Natal terkait pemasalahan PT. Rendi Permata Raya dengan Koperasi HSB Singkuang I.
Hapirbin menjelaskan aksi massa petani plasma Desa Singkuang I, Muara Batang Gadis, Mandailing Natal tetap lakukan protes, bahkan ratusan warga tetap bertahan menunggu atau meminta haknya 20% sesuai dengan Peraturan Undang-Undang No. 39 Tahun 2021.
"Aksi unjuk rasa dilakukan warga atau masyarakat singkuang I sebagai bentuk protes dan mengutuk keras kepada pihak perusahaan untuk memberikan haknya kepada anggota KUD Hasil Sawit Bersama (HSB)," pungkasnya.
Hapirbin Harahap, selaku putra daerah Singkuang I atau pembina IKAPEMAS Singkuang, meminta tegas kepada HM Jafar Sukhairi Nasution bisa memutuskan terkait tuntutan warga atau masyarakat Desa Singkuang I.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan masyarakat sangat protes. Ia menilai ketidaktegasan Pemkab Madina terhadap perusahaan yang membandel, yang tidak memberikan keputusan tegas terhadap PT Rendi Permata Raya. Perusahaan perkebunan yang mengelola 3.741 Ha sejak 2005.
Hapirpin mendukung masyarakat Desa Singkuang I menyuarakan hak 20 % dari HGU untuk plasma. Ia menilai, selama ini masyarakat diam dan sabar.
"Sudah saatnya masyarakat Singkuang menyuarakan atau menuntut hak-hak kami dari perusahaan dan pemerintah," tegas Hapirbin ketika dihubungi jurnalis Kabar Tapsel, Rabu (22/3/2023).
Hapirbin Harahap mendesak Bupati Mandailing segera berikan kebijakan atau putusan permasalahan PT. RPR dengan KUD HSB Singkuang I.
"Karena pada saat ini warga tetap bertahan di areal pintu gerbang utama untuk menuntut haknya, dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan atau memakan korban. Kami baru dapat kabar, pihak Polres telah menginstruksikan pembubaran ratusan petani. Namun, mereka tetap bertahan di sekitar lokasi gerbang utama PT. Rendi Permata Raya," imbuhnya.***
Editor :Maimun Nasution
Source : Humas IKAPEMAS